Fibrosis kistik (cystic fibrosis, CF) adalah penyakit genetik yang kronis dan progresif yang mempengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan, disebabkan oleh mutasi pada gen CFTR (cystic fibrosis transmembrane conductance regulator). Penyakit ini menyebabkan produksi lendir yang kental dan lengket, yang dapat menyumbat saluran dalam tubuh dan memicu infeksi serius. Pendekatan genetik dalam pengobatan CF telah membuka jalan bagi terapi yang lebih efektif dan personalisasi. Artikel ini akan membahas pengobatan terkini yang memanfaatkan pemahaman tentang genetika fibrosis kistik.

  1. Terapi Modulator CFTR:
    Terapi modulator CFTR adalah kelas obat yang memperbaiki fungsi protein CFTR yang cacat karena mutasi genetik. Obat-obatan ini bekerja dengan cara yang berbeda tergantung pada jenis mutasi genetik yang menyebabkan CF pada individu tertentu.
  2. Ivacaftor:
    Ivacaftor (Kalydeco) adalah modulator CFTR yang meningkatkan aktivitas saluran ion CFTR yang masih fungsional. Ini ditujukan untuk pasien dengan mutasi gating tertentu dan telah menunjukkan peningkatan dalam fungsi paru dan berat badan.
  3. Lumacaftor/Ivacaftor:
    Kombinasi lumacaftor dan ivacaftor (Orkambi) membantu protein CFTR melipat dengan benar dan menaikkan jumlah protein yang berpindah ke permukaan sel, di mana ivacaftor dapat meningkatkan aktivitasnya. Ini ditujukan untuk pasien dengan dua salinan mutasi F508del, yang paling umum ditemui pada CF.
  4. Elexacaftor/Tezacaftor/Ivacaftor:
    Regimen terbaru yang menggabungkan elexacaftor, tezacaftor, dan ivacaftor (Trikafta) telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Trikafta dirancang untuk pasien dengan setidaknya satu salinan mutasi F508del dan telah terbukti meningkatkan signifikan fungsi paru dan kualitas hidup.
  5. Terapi Gen dan Terapi Sel Punca:
    Penelitian saat ini juga sedang berlangsung dalam terapi gen, yang berusaha memperbaiki atau menggantikan gen CFTR yang cacat, dan terapi sel punca, yang dapat menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel baru yang sehat yang mengandung salinan CFTR yang berfungsi.
  6. Perawatan Pendukung:
    Terapi genetik ini biasanya dipadukan dengan perawatan pendukung yang komprehensif, termasuk:

    • Terapi enzim untuk membantu pencernaan
    • Antibiotik untuk mengobati infeksi paru-paru
    • Terapi fisik dada untuk menghilangkan lendir dari paru-paru
    • Nutrisi yang sesuai untuk mengatasi malabsorpsi dan mempertahankan berat badan yang sehat
  7. Penyesuaian Terapi Berdasarkan Genotip:
    Pengobatan dapat disesuaikan berdasarkan genotip spesifik pasien, memungkinkan terapi yang lebih disesuaikan dan efektif. Tes genetik memainkan peran penting dalam menentukan strategi pengobatan yang paling tepat.

Kesimpulan:
Pendekatan genetik dalam pengobatan fibrosis kistik telah menghasilkan kemajuan yang signifikan, dengan pengembangan terapi modulator CFTR yang meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi keparahan penyakit. Terapi ini, bersama dengan perawatan pendukung, memungkinkan manajemen yang lebih efektif dari gejala dan komplikasi CF. Walaupun terapi gen dan sel punca masih dalam tahap penelitian, mereka menawarkan harapan untuk kemajuan lebih lanjut dalam pengobatan penyakit ini. Penyesuaian pengobatan berdasarkan genotip pasien adalah kunci untuk perawatan yang lebih personalisasi dan hasil yang lebih baik, dan terus menjadi fokus utama dalam penelitian fibrosis kistik.