Penyakit Kawasaki adalah kondisi inflamasi yang umumnya mempengaruhi anak-anak di bawah usia lima tahun, tetapi dalam kasus yang sangat jarang, penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa, yang dikenal sebagai adult-onset Kawasaki disease atau penyakit Kawasaki pada dewasa. Penyakit Kawasaki pada dewasa seringkali sulit didiagnosis dan bisa lebih parah, dengan risiko tinggi terhadap komplikasi kardiovaskular.

Pendekatan pengobatan untuk penyakit Kawasaki pada dewasa serupa dengan yang digunakan pada anak-anak, tetapi disesuaikan untuk mengakomodasi perbedaan dalam respons imun dan komorbiditas yang mungkin ada pada populasi dewasa. Pengobatan terkini umumnya mencakup kombinasi dari terapi imun dan dukungan untuk sistem kardiovaskular.

  1. Imunoglobulin Intravena (IVIG): Ini adalah pilar pengobatan untuk penyakit Kawasaki, baik pada anak-anak maupun dewasa. IVIG diberikan dengan tujuan mengurangi inflamasi dan menurunkan risiko komplikasi jantung. Pada orang dewasa, dosis dan waktu pemberian IVIG mungkin perlu disesuaikan.
  2. Aspirin: Aspirin digunakan dalam dua fase. Pada fase akut, dosis tinggi aspirin diberikan untuk efek anti-inflamasi. Setelah demam mereda, dosis aspirin dikurangi untuk memanfaatkan efek antiplateletnya, yang membantu mencegah trombosis.
  3. Steroid: Corticosteroid kadang-kadang digunakan pada pasien yang tidak merespons IVIG atau untuk kasus yang parah dengan komplikasi kardiovaskular. Steroid membantu mengurangi inflamasi dan dapat diberikan secara oral atau intravena.
  4. Terapi Anti-TNF: Terapi dengan agen anti-TNF seperti infliximab telah digunakan pada kasus yang resisten terhadap IVIG atau yang sangat parah. Agen ini mengurangi inflamasi dengan cara menargetkan dan menetralkan faktor nekrosis tumor (TNF), suatu sitokin yang terlibat dalam respons inflamasi.
  5. Antikoagulasi: Dalam kasus di mana terjadi komplikasi kardiovaskular seperti trombosis atau aneurisma koroner, penggunaan antikoagulan seperti warfarin atau agen antiplatelet lainnya mungkin diperlukan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.
  6. Pemantauan Jantung: Orang dewasa dengan penyakit Kawasaki harus dipantau untuk potensi kerusakan jantung. Ini mungkin termasuk penggunaan ekokardiografi, MRI jantung, dan tes stres untuk menilai fungsi kardiovaskular dan mendeteksi aneurisma atau masalah lain.
  7. Pengelolaan Komorbiditas: Komorbiditas yang mungkin ada, seperti diabetes atau hipertensi, harus dikelola secara hati-hati, karena dapat mempengaruhi perjalanan penyakit dan respon terhadap pengobatan.
  8. Penelitian dan Terapi baru: Penelitian sedang berlangsung untuk mengidentifikasi terapi baru dan lebih efektif untuk penyakit Kawasaki pada dewasa. Ini termasuk pengembangan biomarker untuk diagnosis yang lebih cepat dan terapi yang ditargetkan untuk jalur patofisiologi yang spesifik.

Penting untuk dicatat bahwa, karena kelangkaan penyakit Kawasaki pada dewasa, pengetahuan tentang pengobatan dan manajemen berbasis bukti lebih terbatas dibandingkan dengan bentuk penyakit pada anak-anak. Oleh karena itu, pengobatan sering kali harus disesuaikan pada kasus per kasus, dan pengambilan keputusan klinis harus melibatkan spesialis dalam imunologi, reumatologi, dan kardiologi. Penanganan yang tepat membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan sering kali multidisiplin.