wherearewegoing.net – Aktor Rendy Kjaernett baru-baru ini mengungkapkan komitmen barunya untuk perbaikan diri dan spiritualitas setelah mengalami konflik besar dalam pernikahannya dengan Lady Nayoan yang hampir berujung pada perceraian karena isu perselingkuhan. Kejadian itu telah mendorongnya untuk melakukan introspeksi dan mendekatkan diri lebih lagi kepada Tuhan.
Menyusul peristiwa tersebut, Rendy dan Lady memutuskan untuk memperbaiki hubungan dan kembali bersatu. Dalam proses pemulihan ini, Rendy menyatakan bahwa krisis tersebut telah membuka mata hatinya untuk menjalani kehidupan yang lebih religius. “Tobat itu tidak mudah dan selalu penuh dengan tantangan. Namun, ini telah membuat hubungan saya dengan Tuhan semakin erat karena saya menyadari kelemahan iman saya,” kata Rendy saat diwawancarai di Senayan, Jakarta Pusat.
Sebagai langkah konkret dalam perjalanan spiritualnya, Rendy telah memulai pendidikan teologi, yang merupakan studi tentang agama dan spiritualitas berdasarkan nalar. Dia telah terlibat dalam kegiatan pelayanan gereja dan merasa terpanggil untuk mendalami ilmu tentang Tuhan. “Saya ingin memastikan bahwa saya memiliki dasar yang kuat dalam iman, sehingga tidak mengulangi kesalahan masa lalu,” jelasnya.
Rendy, yang telah memasuki tahun pertama sebagai mahasiswa teologi, berharap dapat menyelesaikan studinya dalam waktu sekitar 3,5 tahun. Meskipun baru di semester kedua, dia telah menetapkan tujuan untuk menjadi pendeta, menjadikan ini bukan hanya tentang perubahan karier tetapi lebih pada panggilan spiritual.
Dia menyampaikan bahwa motivasinya bukanlah peluang karier, melainkan keinginan untuk mendekatkan diri lebih dalam kepada Tuhan dan memperdalam ibadahnya. “Saya tidak ingin tergelincir lagi, terutama dalam hal spiritual. Ini adalah tentang menjalani hidup yang benar di mata Tuhan,” tegas Rendy.
Melalui proses ini, Rendy Kjaernett berharap mendapatkan berkah dan ridho dari Tuhan, dan ia percaya bahwa keputusan untuk mendalami teologi adalah langkah yang tepat dalam perjalanan pribadi dan spiritualnya.