WHEREAREWEGOING – Cicada atau yang dikenal juga dengan nama tonggeret, merupakan serangga yang terkenal karena kemunculan massalnya yang serentak setiap beberapa tahun sekali, tergantung pada spesiesnya. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian entomologis, tetapi juga masyarakat awam karena keunikan perilaku dan siklus hidup cicada yang membedakannya dari serangga lain.

Biologi dan Siklus Hidup Cicada:
Cicada adalah serangga dari ordo Hemiptera, yang memiliki ciri khas berupa sayap transparan yang keras dan tubuh yang cenderung besar. Siklus hidupnya terbagi menjadi tiga fase: telur, nimfa, dan dewasa. Cicada betina menaruh telurnya di celah-celah ranting pohon. Setelah menetas, nimfa (stadia larva) akan jatuh ke tanah dan menggali ke dalam tanah untuk menghisap cairan dari akar pohon. Nimfa dapat hidup di bawah tanah selama beberapa tahun (1 hingga 17 tahun tergantung spesiesnya) sebelum muncul ke permukaan sebagai cicada dewasa untuk bereproduksi. Periode panjang ini menjadikan cicada sebagai serangga dengan siklus hidup terlama di antara semua serangga.

Fenomena Kemunculan Serempak:
Kemunculan serempak cicada, terutama spesies yang memiliki siklus hidup 13 atau 17 tahun, adalah sebuah misteri evolusioner. Teori yang paling banyak diterima adalah bahwa perilaku ini sebagai mekanisme bertahan hidup untuk menghindari pemangsaan. Dengan muncul dalam jumlah yang sangat besar, cicada memastikan bahwa pemangsa tidak dapat mengonsumsi semuanya, sehingga memungkinkan sebagian dari populasi untuk bertahan dan bereproduksi.

Nyanyian Cicada:
Salah satu ciri khas cicada yang tidak dapat diabaikan adalah suaranya yang nyaring. Suara ini dihasilkan oleh organ khusus yang disebut tymbal, yang terletak di sisi badan cicada jantan. Bunyi yang dihasilkan digunakan untuk menarik pasangan dan sebagai sarana komunikasi antar cicada. Tiap spesies memiliki ‘nyanyian’ yang berbeda, dan intensitas suara yang bisa mencapai 120 decibel ini bisa sangat memekakkan telinga.

Peran dan Dampak Ekologis:
Cicada memainkan peran penting dalam ekosistem. Sebagai herbivora, mereka membantu mengontrol pertumbuhan vegetasi. Saat nimfa cicada muncul dari tanah dan meninggalkan kulitnya, mereka meningkatkan aerasi tanah dan mengembalikan nutrisi ke dalamnya. Cicada dewasa juga menjadi sumber makanan yang penting bagi berbagai hewan pemangsa.

Kesimpulan:
Cicada adalah serangga yang menawan dengan siklus hidup yang unik dan fenomena kemunculan massal yang mempesona. Mereka tidak hanya menambah keanekaragaman biologis tetapi juga memainkan peran vital dalam keseimbangan ekologis. Meskipun sering dianggap sebagai hama oleh beberapa petani karena kebiasaan makan mereka, cicada sebenarnya memiliki lebih banyak manfaat bagi lingkungan daripada kerugian.

Penutup:
Misteri siklus hidup cicada dan kemunculan mereka yang serentak masih terus menjadi topik penelitian. Keberadaan mereka menunjukkan kompleksitas interaksi alam yang belum sepenuhnya kita pahami dan mengingatkan kita pada pentingnya konservasi alam. Cicada bukan hanya serangga yang menyanyi, tetapi juga simbol dari keajaiban evolusi dan ketahanan hidup dalam alam.